Senin, 17 September 2012

Penentuan Kadar Lemak dan Minyak dengan Soxhlet


  1. Bahan dan Alat
  2. Bahan
  3. 1.        Tepung terigu 
  4. 2.        Petrolium benzene
  5. Alat
  6. 1.        Alat eksrtaksi lemak lengkap dengan kondesor dan labu lemak
  7. 2.        Alat pemanas listrik atau penangas uap
  8. 3.        Oven
  9. 4.        Neraca analitik
  10. 5.        Desikator
  11. 6.        Labu lemak
  12. 7.        Kertas saring
  13. Prosedur Kerja
  14. 1.        Ambil labu lemakyang ukurannya sesuai dengan alat ekstraki soxhlet yang akan digunakan, keringkan dalam oven, dinginkan dalam desikator dan timbang.
  15. 2.        Timbang 3 gram sampel dalam bentuk tepung dan kering serta langsung dimasukan ke dalam kertas saring, yang sesuai ukuranya kemudian tutup dengan kapas yang bebas lemak. Sebagai alternatif sampel dapat dibungkus dengan kertas saring.
  16. 3.        Letakkan timbel atau kertas saring yang berisi sampel tersebut dalam alat ekstraksi soxhlet, kemudian pasang alat kondesor diatasnya dan labu lemak pemisah dibawahnya.
  17. 4.        Tuangkan pelarut dietil eter atau petroleum eter kedalam labu lemak secukupnya sesuai dengan ukuran soxhlet yang digunakan.
  18. 5.        Larutkan refluks selama minimun 5 jam sampai pelarut yang kembali kelabu berwarna jernih.
  19. 6.        Destilasi pelarut yang ada didalam labu lemak, tampung pelarutnya. Selanjutnya labu lemak yang berisi lemak hasil ekstraksi dipanaskan dalam oven pada suhu 150.
  20. 7.        Setelah dikeringkan sampai berat tetap dan didinginkan dalam desikator, timban labu beserta lemaknya tersebut. Berat lemak dapat dihitung.
  21. HASIL DAN PEMBAHASAN
  22. Hasil
  23.             Diketahui dari hasil praktikum yang telah dilakukan berat sampel adalah 5 gram, berat labu lemak adalah 96,1 gram, berat akhir adalah 97,2 gram, dan didapatkan hasil % lemak adalah 22 %.
  24. Pembahasan
  25. Soxhlet merupakan alat yang terdiri dari pengaduk atau granul anti-bumping, still pot (wadah penyuling) bypass sidearm, thimble selulosa, extraction liquid, syphon arm inlet, syphon arm outlet, expansion adapter, condenser (pendingin), cooling water in, dan cooling water out. Soxhlet biasa digunakan dalam pengekstrasian emak pada suatu bahan makanan. Metode soxhlet ini dipilih karena pelarut yang digunakan lebih sedikit (efesiensi bahan) dan larutan sari yang dialirkan melalui sifon tetap tinggal dalam labu, sehingga pelarut yang digunakan untuk mengekstrak sampel selalu baru dan meningkatkan laju ekstraksi. Waktu yang digunakan lebih cepat. Kerugian metode ini ialah pelarut yang digunakan harus mudah menguap dan hanya digunakan untuk ekstraksi senyawa yang tahan panas. Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya pendingin balik. Penetapan kadar lemak dengan metode soxhlet ini dilakukan dengan cara mengeluarkan lemak dari bahan dengan pelarut anhydrous. Pelarut anhydrous merupakan pelarut yang benar-benar bebas air. Hal tersebut bertujuan supaya bahan-bahan yang larut air tidak terekstrak dan terhitung sebagai lemak serta keaktifan pelarut tersebut tidak berkurang. Pelarut yang biasa digunakan adalah pelarut hexana. Proses ekstraksi lemak kasar dilakukan selama 6 jam. Setelah proses ekstraksi selesai, pelarut dan lemak dipisahkan melalui proses penyulingan dan dikeringkan.
  26. Pada umumnya metode Soxhlet merupakan metode ekstraksi yang bersifat kontinu. Metode ini merupakan peralatan labu lemak yang disambungkan dengan alat destilasi Soxhlet dan Kondensor. Lemak dapat diisolasi dengan mengekstraksinya menggunakan pelarut non polar, sedangkan sampel kering yang akan diisolasi lemaknya dibungkus dengan kertas saring. Prinsip penetapan kadar lemak kasar yaitu lemak diekstrak dengan pelarut non polar, seperti heksana dan dietil eter. Setelah pelarutnya diuapkan, lemaknya dapat ditimbang dan dihitung persentasenya.
  27. Dari hasil praktikum yang telah kami lakukan awal mulanya kami menimbang sampel kemudian sampel tersebut dicampurkan dengan petrolium benzena. Setelah itu larutan sampel kacang tanah didihkan dengan pendingin balik (destilasi) sampai mendidih mengeluarkan uap. Petrolium benzene ini bersifat cepat larut sehingga saat didihkan larutan ini cepat menguap walaupun dalam keadaan belum mendidih. Setelah larutan mulai mendidih maka dimulailah menghitung untuk  didihkan lagi selama empat jam. Setelah empat jam maka labu lemak dipanaskan dioven kemudian didinginkan dalam desikator dan timbang serta hitung lemaknya.

1 komentar: